Belum cukup jugakah kau percaya akan kebaikan hati Allah..?
Mengapa kau masih ragu juga..?
Kau mengakui bahwa Allah adalah kudus dan adil, tapi kau belum percaya bahwa Allah adalah 'Cinta' dan 'Kerahiman'.
Jikapun kau belum percaya pada sabda-sabdaNya,..
Ingatlah pada penderitaanNya ketika menuju golgota.
Atau sedikitnya, percayalah pada luka-lukaNya..!!
Dan beginilah kesaksianku,
yang mungkin sedikitnya dapat membuatmu percaya akan Kerahiman Allah.
Aku adalah seorang pendosa, dan sama kotornya denganmu.
Bahkan lebih kotor dari yang kau duga.
Hari kemarinku tak secerah langit hari ini.
Begitu suram dan kelabu.
Pekat dengan pahitnya getir kehidupanku.
Begitu berat dengan derita dan masalah yang bahkan tak mampu kau tampung beratnya dengan logikamu.
Sehingga beban derita itu, membuatku tak percaya akan kebaikan hati Allah.
Tetapi suatu ketika, saat aku ikut misa jumat pertama di gereja, saat Penyembahan kepada Sakramen Maha Kudus,
Aku merasakan bahwa luka, derita, dan sakit yang ku rasa, tak seberapa hebatnya dibandingkan dengan luka, derita, dan sakit yang Yesus rasakan ketika menuju golgota.
Salib Yesus dan Tubuh Kristus yang menjelma dalam wujud Hosti itu, mengeluarkan sinar yang amat terang.
Sehingga akupun tak sanggup menatap sinar itu karena silaunya.
Dan sinar itu menyinari kami semua yang ada di gereja.
Sinar Kerahiman Allah menyala-nyala dan menyinari jiwa-jiwa.
Sama seperti sinar itu yang begitu silau terangnya, begitupun dengan KerahimanNya yang besar dan tak terselami.
Dan dengan lembut Roh Allah berbisik: “Jangan kau takut, aku selalu besertamu.”
Dan akupun menjawab: “Ya Tuhan, ya Allahku. Siapakah aku ini? Aku sungguh tak layak dihadapanMu. Hukumlah aku seberat-beratnya sesuai dengan dosa-dosaku.”
Tetapi Allah, yang adalah Cinta dan Kerahiman, memberikan aku pedoman untuk percaya akan KerahimanNya. Memeluk aku dengan cintaNya.
Betapa Allah menunjukkan akan kebesaran Kerahiman dan belas kasihanNya padaku.
Disana, di tempat pengakuan,
Allah menghibur aku dari kesedihanku,
menambah kekuranganku,
Dan membuatku kuat.
Tak perlu aku berziarah jauh-jauh. Cukup saja dengan datang pada Bapa pastor dengan iman dan mengakui semua kekuranganku.
Dan mukjizat Kerahiman Ilahi terjadi dalam kepenuhan.
Seperti ini jugalah yang terjadi padaku…
Ketika aku datang padaNya dengan penuh harapan, Allah memenuhi harapanku dengan rahmat yang begitu berlimpah.
Sehingga aku sendiri tak dapat menampung rahmat itu dalam hatiku sendiri, tetapi melimpah juga pada jiwa-jiwa yang lain.
Seperti mama yang terus merangkulku setiap saat dengan penuh perasaannya, begitu juga Allah melindungiku selalu dalam setiap langkah dan tindakku.
Ketika aku jatuh dan sangat terpuruk, Kerahiman Allah menghidupkan aku dan membuatku berani untuk melangkah ke depan memandang hari esok yang cerah.
Ketika semua orang memandangku dengan hina dan membenci aku, Allah memandangku dengan penuh cinta dan tetap mencintai aku.
Ketika aku disekap oleh pria penjahat tak ku kenal dalam ruangan kosong dan gelap selama 1 minggu, Allah melindungi aku agar aku tak terluka sedikitpun, menyinari aku dengan terang cahayaNya ketika aku berada dalam ruangan gelap itu, dan mengutus malaikatNya untuk menemani kesendirianku disitu.
Allah pula yang membuat orang yang menyekap aku, datang memulangkan aku. Suatu kejadian aneh dan langka. Seorang penculik, memulangkan korbannya yang diculik dalam keadaan sehat.
Dan ketika orang tuaku salah menilai kepulanganku, menuduhku dengan tuduhan menyakitkan, Allah menyinari akal budi mereka, sampai mereka sendiri datang memelukku dan meminta maaf untuk kekeliruan mereka.
Ataupun ketika aku serba kekurangan, tak ada ongkos ke gereja dan ke tempat kerja, Allah menutupi kekuranganku lewat orang-orang disekitarku. Dan bahkan pernah sampai di gereja ku hanya berlutut menyampaikan kekuranganku seperti seorang anak pada Ibunya, dan tiba-tiba aku meraba sakuku, di dalamnya ada uang untuk ongkos.
Ketika pula tubuhku sakit dan lemah karena banyaknya aktivitasku, Allah memberikan aku anugerah kesembuhan dan kekuatan agar aku dapat menjalani hari-hariku. Dan anehnya, ketika ku pulang dari gereja, sakit yang ku rasakan di rumah sebelumnya, tlah hilang sama sekali.
Ini hanya beberapa saja kebaikan Allah yang dapat kuceritakan. Masih ada begitu banyak lagi kebaikanNya yang belum sempat kuceritakan.
Inilah adalah kisahku, kejadian yang benar-benar menimpaku. Yang sebagiannya sukar di percaya dengan akal logikamu. Karena bukan lagi aku yang bekerja, tetapi RohNya menguasai aku dan bekerja bersamaku.
Add caption |
Dan bisikNya lagi padaku: “Jangan pernah lemah semangatmu karena kesulitan yang akan kau temui. Kesulitan hebat yang akan kau temui diperlukan untukmu semakin menyerupai Aku, dan bukti karyaKu dalam hidupmu. Sampaikanlah kebaikanKu ini pada mereka yang belum percaya. Tak perlu kata-katamu yang indah, tapi perbuatlah kebaikan kepada sesama. Lakukanlah belas kasihan dan hiduplah sesuai ajaranKu.”
YESUS, Tuhanku. Aku percaya padaMu..!!
Jeane Yosefa Tine, Februari 2012.