Kamis, 08 Maret 2012

"DAN BEGINILAH KESAKSIANKU, yang Mungkin Sedikitnya dapat Membuatmu Percaya akan Kerahiman Allah"

Belum cukup jugakah kau percaya akan kebaikan hati Allah..?

Mengapa kau masih ragu juga..?

Kau mengakui bahwa Allah adalah kudus dan adil, tapi kau belum percaya bahwa Allah adalah 'Cinta' dan 'Kerahiman'.

Jikapun kau belum percaya pada sabda-sabdaNya,..

Ingatlah pada penderitaanNya ketika menuju golgota.
Atau sedikitnya, percayalah pada luka-lukaNya..!!

Dan beginilah kesaksianku,
yang mungkin sedikitnya dapat membuatmu percaya akan Kerahiman Allah.

Aku adalah seorang pendosa, dan sama kotornya denganmu.
Bahkan lebih kotor dari yang kau duga.

Hari kemarinku tak secerah langit hari ini.
Begitu suram dan kelabu.
Pekat dengan pahitnya getir kehidupanku.
Begitu berat dengan derita dan masalah yang bahkan tak mampu kau tampung beratnya dengan logikamu.
Sehingga beban derita itu,  membuatku tak percaya akan kebaikan hati Allah.

Tetapi suatu ketika, saat aku ikut misa jumat pertama di gereja, saat Penyembahan kepada Sakramen Maha Kudus,
Aku merasakan bahwa luka, derita, dan sakit yang ku rasa, tak seberapa hebatnya dibandingkan dengan luka, derita, dan sakit yang Yesus rasakan ketika menuju golgota.

Salib Yesus dan Tubuh Kristus yang menjelma dalam wujud Hosti itu, mengeluarkan sinar yang amat terang.
Sehingga akupun tak sanggup menatap sinar itu karena silaunya.
Dan sinar itu menyinari kami semua yang ada di gereja.
Sinar Kerahiman Allah menyala-nyala dan menyinari  jiwa-jiwa.
Sama seperti sinar itu yang begitu silau terangnya, begitupun dengan KerahimanNya yang besar dan tak terselami.

Dan dengan lembut Roh Allah berbisik: “Jangan kau takut, aku selalu besertamu.”

Dan akupun menjawab: “Ya Tuhan, ya Allahku. Siapakah aku ini? Aku sungguh tak layak  dihadapanMu. Hukumlah aku seberat-beratnya sesuai dengan dosa-dosaku.”

Tetapi Allah, yang adalah Cinta dan Kerahiman, memberikan aku pedoman untuk percaya akan KerahimanNya. Memeluk aku dengan cintaNya.
Betapa Allah menunjukkan akan kebesaran Kerahiman dan belas kasihanNya padaku.

Disana, di tempat pengakuan,

Allah menghibur aku dari kesedihanku,
menambah kekuranganku,
Dan  membuatku kuat.
Tak perlu aku berziarah jauh-jauh.  Cukup saja dengan datang pada Bapa pastor dengan iman dan mengakui semua kekuranganku.
Dan mukjizat Kerahiman Ilahi terjadi dalam kepenuhan.

Seperti ini jugalah yang terjadi padaku…

Ketika aku datang padaNya dengan penuh harapan, Allah memenuhi harapanku dengan rahmat yang begitu berlimpah.

Sehingga aku sendiri tak dapat menampung rahmat itu dalam hatiku sendiri, tetapi melimpah juga pada jiwa-jiwa yang lain.

Seperti mama yang terus merangkulku setiap saat dengan penuh perasaannya, begitu juga Allah melindungiku selalu dalam setiap langkah dan tindakku.

Ketika aku jatuh dan sangat terpuruk, Kerahiman Allah menghidupkan aku dan membuatku berani untuk melangkah ke depan memandang hari esok yang cerah.

Ketika semua orang memandangku dengan hina dan membenci aku, Allah memandangku dengan penuh cinta dan tetap mencintai aku.


Ketika aku disekap oleh pria penjahat tak ku kenal dalam ruangan kosong dan gelap selama 1 minggu, Allah melindungi aku agar aku tak terluka sedikitpun, menyinari aku dengan terang cahayaNya ketika aku berada dalam ruangan gelap itu, dan mengutus malaikatNya untuk menemani kesendirianku disitu.
Allah pula yang membuat orang yang menyekap aku, datang memulangkan aku. Suatu kejadian aneh dan langka. Seorang penculik, memulangkan korbannya yang diculik dalam keadaan sehat.

Dan ketika orang tuaku salah menilai kepulanganku, menuduhku dengan tuduhan menyakitkan, Allah menyinari akal budi mereka, sampai mereka sendiri datang memelukku dan meminta maaf untuk kekeliruan mereka.

Ataupun ketika aku serba kekurangan, tak ada ongkos ke gereja dan ke tempat kerja, Allah menutupi kekuranganku lewat orang-orang disekitarku. Dan bahkan pernah sampai di gereja ku hanya berlutut menyampaikan kekuranganku seperti seorang anak pada Ibunya, dan tiba-tiba aku meraba sakuku, di dalamnya ada uang untuk ongkos.

Ketika pula tubuhku sakit dan lemah karena banyaknya aktivitasku, Allah memberikan aku anugerah kesembuhan dan kekuatan agar aku dapat menjalani hari-hariku. Dan anehnya, ketika ku pulang dari gereja, sakit yang ku rasakan di rumah sebelumnya, tlah hilang sama sekali.

Ini hanya beberapa saja kebaikan Allah yang dapat kuceritakan. Masih ada begitu banyak lagi kebaikanNya yang belum sempat kuceritakan.

Inilah adalah kisahku, kejadian yang benar-benar menimpaku. Yang sebagiannya sukar di percaya dengan akal logikamu. Karena bukan lagi aku yang bekerja, tetapi RohNya menguasai aku dan bekerja bersamaku.

Add caption
Dan bisikNya lagi padaku: “Jangan pernah lemah semangatmu karena kesulitan yang akan kau temui. Kesulitan hebat yang akan kau temui diperlukan untukmu semakin menyerupai Aku, dan bukti karyaKu dalam hidupmu. Sampaikanlah kebaikanKu ini pada mereka yang belum percaya. Tak perlu kata-katamu yang indah, tapi perbuatlah kebaikan kepada sesama. Lakukanlah belas kasihan dan hiduplah sesuai ajaranKu.”


YESUS, Tuhanku. Aku percaya padaMu..!!


Jeane Yosefa Tine, Februari 2012.

YESUS, aku PERCAYA pada-MU.

Yesus, Tuhanku,..
Aku meminta dan Kau memberikannya padaku.
Pintu yang kuketuk Kau bukakan dengan seluasnya,
pencarianku Kau hentikan dengan penemuan yang memuaskan jiwa manusiawiku.
Engkau memberikan segalanya bagiku Yesus.
Dengan penuh kepercayaan Kau letakkan semuanya itu di telapak tanganku sambil hati dan jiwaku tetap Kau genggam erat.
Terima kasih Yesus, anugerah besar ini membuatkan aku berpikir justru meletakkan Engkau yang paling utama dalam hidupku saat ini.

Terima kasih Yesus, karena sesungguhnya aku tidak akan mampu menolak rasa ini jika tangan kasihMu tidak menggenggam erat hatiku,
sehingga berbekas di lubuk jiwaku dengan tanda cintaMu yang maha agung.
Siapakah yang mampu menggantikan Engkau di tempat yang tertinggi ini Tuhan,

Saat ini Tuhan, aku mau melepaskan diriku dari perasaan sia-sia ini dan kembali dalam rangkulan erat kasihMu..

Tuhan, kepada siapakah aku hendak meletakkan keselamatan jiwaku ini jika Engkau tiada di dalamku..
karena sungguh hanya Engkaulah keselamatan dan menara kekuatanku..

KasihMu Tuhan sungguh tiada ternilai oleh kehidupan ini..

Seperti Engkau sudah mencintai aku terlebih dahulu dan terlebih mendalam daripada segala sesuatu yang telah Kau ciptakan, maka demikianlah aku ingin mencintai-Mu sungguh-sungguh.
Add caption




Yesus, Tuhanku...

Aku percaya pada-Mu.

Selasa, 29 November 2011

TUHAN MENCINTAI KITA KARENA BEGITULAH DIA ADANYA, BUKAN KARENA SIAPA KITA.

Jauh dalam lubukku, masih saja aku merasa tak pantas bagi cinta Tuhan.

Masih sering saja aku bertanya: "Apakah diriku sudah cukup BAIK untuk dicintai Tuhan apa adanya?"

Kemudian aku teringat dengan kisah di kitab suci mengenai anak yang hilang.
Dimana seorang ayah mempunyai dua orang putra.


Aku terdiam dan kembali menyimpulkan kisah itu. Dan aku sangat tertarik dengan kesimpulan akhirku.


Sang ayah memberitahu putra yang setia bahwa semua yang dimilikinya adalah miliknya, dan dia akan mendapat haknya, tetapi mereka semua harus bergembira karena putra yang hilang telah ditemukan.


Putra yang hilang itu tidak harus meminta maaf atau menebus salahnya.
Yang harus dia lakukan hanya pulang kepada ayahnya.


PULANG KEPADA AYAHNYA.


Hanya itu.
Hanya itu yang diperlukan untuk kembali.
Hanya itu yang diperlukan kita semua.


TUHAN MENCINTAI KITA KARENA BEGITULAH DIA ADANYA, BUKAN KARENA SIAPA KITA.


Ahh,..! Serasa seperti ditembus panah. Dan panah yang ditembakkan langsung dari busur Tuhan ke inti kalbu.


Tuhan tidak mengijinkan persembahanku yang sempurna.

Tuhan tidak peduli apakah aku menjadi mahasiswi terbaik atau menjadi pelayan yang paling rendah hati atau relawan terbesar setelah Ibu Teresa.
Tuhan juga tidak peduli jika aku sangat tersesat dan meninggalkan jejak yang sangat berantakan saat aku tersadar sejauh aku pulang kepada-Nya.


TUHAN MENCINTAIKU KARENA ADALAH SIFAT TUHAN UNTUK MENCINTAI.


Aku tidak bisa membeli cinta itu.
Dan aku juga tidak bisa kehilangan cinta itu.

Aku cukup bukan karena aku cukup, tetapi karena Tuhan cukup mencintai.



"As to my heart, I belong entirely to the Heart of Jesus."

ALLAH ADALAH SUMBER DAN ALASAN KEBERADAANKU.

Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku."
(Yoh 8:42)

Sabda Yesus diatas mengingatkan aku akan identitas dan asalku sendiri.

Mengingatkan aku agar tidak bermegah dengan keberhasilanku dan kehormatanku sekarang.

Bahwa aku tidak sampai ke sini, dan menjadi seperti saat ini karena keputusan diriku sendiri ataupun orang lain.

Aku ada, karena kasih Allah yang kekal.

Aku muncul dari kedalaman kekekalan karena Allah mengiginkan kehidupan bagiku.

Dari misteri pikiran Allah, keberadaanku yang unik dibentuk.

Dan aku berada disini, menjadi seperti sekarang, karena Allah memutuskan untuk menaruh aku di sini, di tempat ini, saat ini, dalam situasi sekarang, dan dalam profesi saat ini.

Dan kemudian aku bertanya pada diriku, “Mengapa Allah memilih waktu ini dan tempat ini bagi diriku?”

Apakah ada orang-orang yang hidupnya harus kita sentuh?
Apakah situasi, kejadian, dan orang-orang tertentu yang tidak kita sukai, adalah pemberian dari Allah, yang daripadanya kita harus belajar?
Apakah perbuatan baik yang mengetuk hatiku adalah perbuatan yang menunggu aku dari segala kekekalan?

Dan Allah, tak pernah salah dalam menentukan jalan hidup kita.